Makanan Dan Kuliner Khas Wonosobo

Makanan Dan Kuliner Khas Wonosobo

Makanan Dan Kuliner Khas Wonosobo

Hobbithaus – Masakan khas Wonosobo adalah pengalaman kuliner yang tak terhindarkan saat berlibur di wilayah pegunungan Dieng. Tidak hanya lezat, beberapa makanan tradisional berikut dapat dimakan sambil minum teh panas di pusat dingin Wonosobo. Tidak hanya makanan tradisional Wonosobo yang lezat, tetapi juga dikenal murah. Makanan apa saja dari kota Wonosobo yang harus Anda coba? Berikut ini daftarnya :

Makanan dan kuliner khas Wonosobo

  1. Keripik Jamur

Wonosobo dulunya adalah daerah penghasil jamur. Beberapa orang di Dataran Tinggi dan Wonosobo mengubah jamur menjadi berbagai jenis makanan basah, kering, termasuk mengubahnya menjadi keripik. Selain memiliki rasa yang gurih dan lezat, keripik jamur juga tinggi protein, bahkan lebih tinggi dari gandum. Jamur yang ditransformasikan juga dianggap mampu menyembuhkan berbagai penyakit melalui kandungan sembilan asam amino esensial.

  1. Mi Ongklok

Sepertinya tidak lengkap jika saya pergi ke Wonosobo tanpa mencicipi yang ini. Mi ongklok adalah ikon kuliner di antara yang paling dicari oleh wisatawan. Mi ongklok umumnya tidak terlihat seperti hidangan mie yang dimasak, karena terdiri dari mie, kol, daun bawang dan disajikan dengan saus kacang kental yang terbuat dari campuran ebi, gula Jawa dan rempah-rempah.

Mie ini sering disajikan dengan tempe kemul, keripik tahu dan sate kambing. Istilah ongklok sendiri telah diadaptasi dari nama alat untuk merebus mie dalam bentuk keranjang kecil dan terbuat dari anyaman bambu. Anda dapat menikmati kelezatan mi ongklok di restoran khusus yang menjual mi ongklok atau di PKL di sekitar Wonosobo.

  1. Dendeng Gepuk

Dendeng Gepuk adalah makanan tradisional Wonosobo yang terkenal. Makanan yang terbuat dari daging sapi paling sering dimakan dengan sambal bajak dan nasi hangat atau dimakan tanpa nasi sebagai camilan. Dendeng gepuk yang terbuat dari daging sapi pilihan sering disertai dengan serundeng, yang memberikan rasa manis dan asin. Biasanya, Anda dapat menemukan daging kering versi kering, dikemas dalam kemasan dan dijual sebagai suvenir. Jika Anda mengunjungi Wonosobo, pastikan itu ada di daftar perburuan Anda.

Dendeng Gepuk

  1. Kacang dieng

Kacang Dieng atau sering disebut kacang babi adalah makanan ringan yang dibuat dari sejenis kacang yang hanya ditemukan di Dieng. Bentuknya cukup unik lebarnya dan lebih besar dari kacang kenari biasa dan hitam. Camilan ini disiapkan dengan cara digoreng, ditaburi bumbu. Kedengarannya lezat dan sangat cocok untuk camilan di sepanjang jalan atau kenangan keluarga di rumah. Banyak wisatawan memburu kacang babi saat berlibur di Dieng karena cukup sulit ditemukan di tempat lain. Selain itu, kelezatan camilan kaya nutrisi ini bisa membuat ketagihan sejak gigitan pertama.

  1. Singkong opak

Singkong atau opak adalah makanan khas Wonosobo yang terbuat dari rebusan singkong dan mengandung garam dan daun bawang. Rebusan singkong dengan rempah-rempah kemudian dihancurkan sampai halus, kemudian diratakan lalu dikeringkan. Opak singkong kering kemudian digoreng sampai matang. Umumnya, banyak makanan buatan Kalibeber dan Krakal, Wonosobo dijual sebagai produk yang tidak digoreng atau setengah matang. Rasa asin dan gurih membuat opak singkong sangat cocok untuk camilan sehari-hari atau di rumah. Selain opak singkong, ada juga ketan yang bisa anda coba.

  1. Carica

Makanan ringan ini dijual di kota-kota besar. Tapi, Carica asli berasal dari Wonosobo. Makanan ini terbuat dari buah carica yang berbentuk seperti pepaya dengan ukurna yang lebih kecil dan banyak tumbuh di daerah pegunungan Dieng. Buah Carica memiliki daging buah tajam dengan biji buah asam manis. Carica sering diubah menjadi keripik dan permen yang dikemas dalam wadah berbentuk gelas atau botol dengan ukuran berbeda, dari yang terkecil hingga terbesar. Harganya cukup murah sekitar Rp.4.000 per potong dan Rp.30.000 per kotak. Anda dapat menemukan Carica di pinggir jalan di sekitar Wonosobo.

  1. Tempe Kemul

Jika Purwokerto memiliki camilan khas berupa tempe mendoan, Wonosobo memiliki camilan khas tempe kemul. Camilan ini memiliki tampilan yang layak, tetapi lebih banyak tepung dan sedikit daun bawang. Tempe kemul sering digunakan sebagai lauk untuk Mie Ongklok atau dimakan sebagai camilan dengan cabai atau sambal mentah sambil minum teh panas. Tempe kemul terbuat dari tempe dan ditutup dengan tepung terigu, tepung beras, tepung singkong dan daun lokio, kemudian digoreng dengan bumbu kunyit hingga renyah. Anda dapat menemukan makanan ringan ini di kios pinggir jalan Wonosobo dan dijual dengan harga sekitar Rp.500 per buah.

  1. Nasi Megono

Nasi megono atau sego megono adalah spesialisasi kuliner khas Wonosobo. Ini terdiri dari nasi, irisan sayuran dan ikan teri. Petani Wonosobo sering menjadikan beras sebagai persediaan untuk sawah. Nasi megono akan lebih enak jika dimakan dengan tempe kemul dan teh panas di udara dingin Wonosobo. Tidak hanya enak, nasi megono juga murah harganya hanya sekitar Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per sajian.